Profil Desa Kaligintung
Ketahui informasi secara rinci Desa Kaligintung mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kaligintung, Kecamatan Pituruh, Purworejo. Potret desa lumbung padi yang produktif, didukung oleh sistem irigasi teknis yang terkelola dengan baik dan kearifan lokal masyarakat dalam menjaga serta mengoptimalkan sumber daya air untuk kemakmura
-
Pusat Produksi Padi Intensif
Desa Kaligintung merupakan salah satu sentra lumbung padi utama di Kecamatan Pituruh, dengan sistem pertanian intensif yang dimungkinkan oleh ketersediaan jaringan irigasi teknis yang andal.
-
Tata Kelola Berfokus pada Infrastruktur Air
Prioritas pembangunan desa secara konsisten diarahkan pada pemeliharaan dan optimalisasi infrastruktur irigasi serta jalan usaha tani untuk menjamin kelancaran dan peningkatan produksi pertanian.
-
Kekuatan Sosial Berbasis Kolaborasi Petani
Kehidupan sosial masyarakatnya sangat solid, terutama dalam konteks pengelolaan air melalui lembaga seperti P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air), yang menjadi wujud gotong royong modern.
Berlokasi strategis di dataran rendah agraris Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Desa Kaligintung memantapkan dirinya sebagai salah satu desa lumbung padi
terpenting di wilayah selatan Purworejo. Desa ini adalah etalase keberhasilan intensifikasi pertanian, di mana hamparan sawah yang subur bertemu dengan sistem irigasi teknis yang terkelola secara efisien. Kehidupan di Kaligintung berdenyut seirama dengan aliran air di saluran irigasi, sebuah nadi kehidupan yang menjadi penentu utama tingkat kemakmuran dan dinamika sosial masyarakatnya.Kaligintung bukanlah sekadar desa agraris biasa; ia adalah sebuah ekosistem yang kompleks di mana teknologi, kerja keras, dan kearifan sosial dalam mengelola sumber daya air berpadu. Keberhasilan desa ini dalam menjaga stabilitas produksi pangan merupakan hasil dari sinergi antara kebijakan pemerintah desa yang suportif dan partisipasi aktif komunitas petaninya. Profil ini akan mengupas secara mendalam potret Desa Kaligintung, dari kondisi geografisnya yang ideal, struktur ekonominya yang berpusat pada padi, hingga sistem tata kelola air dan modal sosial yang menjadi kunci kesuksesannya.
Profil Geografis: Hamparan Subur di Jantung Jaringan Irigasi Teknis
Secara geografis, Desa Kaligintung diberkahi dengan topografi dataran rendah yang landai dan hamparan tanah aluvial yang sangat subur. Kondisi ini menjadikannya lahan yang sangat cocok untuk pertanian sawah irigasi. Luas wilayah Desa Kaligintung tercatat sekitar 178 hektare (1,78 km²), di mana lebih dari separuh luasannya merupakan areal persawahan produktif. Desa ini merupakan bagian integral dari sistem irigasi teknis yang lebih besar di Cekungan Wawar, yang mengalirkan air dari sumber-sumber utama untuk mengairi ribuan hektare sawah di sekitarnya.Adapun batas-batas administratif Desa Kaligintung adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Tunjungtejo
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Pituruh
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Waru
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Wonoyoso
Berdasarkan data kependudukan terakhir per 29 Agustus 2025, Desa Kaligintung dihuni oleh 2.455 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai 1.379 jiwa per kilometer persegi. Populasi yang padat ini mencerminkan sejarah panjang desa sebagai pusat permukiman agraris yang mapan dan produktif.
Perekonomian Desa: Intensifikasi Pertanian sebagai Penggerak Utama
Perekonomian Desa Kaligintung didominasi secara mutlak oleh sektor pertanian, khususnya budidaya padi sawah secara intensif. Berkat pasokan air dari jaringan irigasi teknis yang dapat diandalkan sepanjang tahun, para petani di Kaligintung mampu mencapai Indeks Pertanaman (IP) yang tinggi, seringkali mampu panen hingga tiga kali dalam setahun. Kemampuan ini menempatkan Kaligintung sebagai salah satu pilar ketahanan pangan di Kabupaten Purworejo.Para petani telah akrab dengan praktik pertanian modern, mulai dari penggunaan varietas benih padi unggul bersertifikat, pemupukan berimbang, hingga penerapan mekanisasi pertanian seperti traktor untuk pengolahan tanah dan mesin perontok padi saat panen. Aktivitas ekonomi turunan dari pertanian padi juga berkembang pesat, seperti usaha penggilingan padi skala kecil hingga menengah, serta tumbuhnya pedagang-pedagang pengumpul gabah yang menghubungkan petani dengan pasar yang lebih luas.Selain padi, sebagian kecil lahan tegalan dan pekarangan dimanfaatkan untuk menanam palawija, sayuran, dan buah-buahan untuk konsumsi pribadi dan dijual di pasar lokal. Sektor peternakan, terutama kambing dan unggas, juga menjadi sumber pendapatan sampingan yang penting bagi banyak keluarga.
Tata Kelola Air dan Pemerintahan Desa: Menjaga Kelancaran Aliran Kemakmuran
Pemerintah Desa Kaligintung, yang dipimpin oleh Kepala Desa, menunjukkan pemahaman yang mendalam bahwa kunci kemakmuran desa terletak pada kelancaran aliran irigasi. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan, terutama yang didanai oleh Dana Desa (DD), sangat terfokus pada pemeliharaan dan optimalisasi infrastruktur pertanian. Program rehabilitasi jaringan irigasi tersier, perbaikan pintu-pintu air, dan pengerukan saluran yang mengalami sedimentasi menjadi prioritas utama setiap tahunnya.Keberhasilan pengelolaan air di tingkat usaha tani tidak lepas dari peran sentral lembaga masyarakat bernama P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air). Lembaga ini menjadi wujud gotong royong modern, di mana para petani secara kolektif mengatur jadwal pembagian air, mengorganisir kerja bakti pembersihan saluran, dan menyelesaikan sengketa air secara musyawarah. "Bagi kami, air adalah segalanya. Pemerintah desa membangun salurannya, tapi kami sebagai petani yang bertanggung jawab menjaganya agar tetap lancar sampai ke sawah masing-masing," tutur seorang pengurus P3A. Sinergi antara pemerintah desa dan P3A inilah yang menjadi fondasi ketahanan pertanian Kaligintung.
Kehidupan Sosial Kemasyarakatan: Gotong Royong Mengalir Bersama Air Irigasi
Semangat kebersamaan dan gotong royong di Desa Kaligintung tidak hanya tecermin dalam pengelolaan air, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan sosial lainnya. Ikatan sosial yang kuat menjadi modal utama dalam menjaga keharmonisan dan mendorong partisipasi publik dalam pembangunan.Semangat kolektif ini terlihat jelas dalam berbagai perayaan komunal. Kemeriahan perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI yang baru saja usai pada 17 Agustus 2025 menjadi bukti nyata. Seluruh warga, dari anak-anak hingga orang dewasa, tumpah ruah berpartisipasi dalam aneka lomba tradisional dan malam kesenian yang diselenggarakan secara swadaya. Momen seperti ini menjadi ajang untuk memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan sebagai warga Desa Kaligintung. Kehidupan religius yang damai, terpusat di masjid dan musala, juga berperan penting dalam membentuk masyarakat yang berkarakter dan solid.
Potensi, Tantangan dan Visi Menuju Desa Lumbung Padi Modern
Potensi terbesar Desa Kaligintung adalah untuk terus mengukuhkan posisinya sebagai desa lumbung padi modern
. Peluang ini dapat diwujudkan melalui beberapa cara, seperti menjadi pusat penangkaran benih padi unggul, menerapkan teknologi pertanian presisi untuk efisiensi input, dan mengembangkan BUMDes yang kuat di sektor agribisnis untuk meningkatkan nilai tawar petani.Namun tantangan yang dihadapi juga tidak ringan. Perubahan iklim yang berpotensi mengganggu siklus ketersediaan air di sumber utama irigasi menjadi ancaman jangka panjang. Biaya pemeliharaan infrastruktur irigasi yang terus meningkat juga menjadi beban. Di tingkat sosial, tantangan terbesar adalah menjaga minat generasi muda untuk melanjutkan profesi sebagai petani di tengah berbagai tawaran pekerjaan di sektor lain.Visi jangka panjang Desa Kaligintung adalah menjadi "Pusat Agribisnis Padi Terpadu yang Berkelanjutan". Visi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan petani melalui penguatan kelembagaan, diversifikasi usaha turunan padi, dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan.
Penutup
Desa Kaligintung adalah sebuah kisah sukses tentang bagaimana sebuah komunitas mampu mengubah anugerah alam berupa tanah subur menjadi sumber kemakmuran yang berkelanjutan melalui pengelolaan sumber daya air yang cerdas dan kolektif. Desa ini membuktikan bahwa gotong royong dan kearifan lokal, ketika dipadukan dengan infrastruktur yang memadai, dapat menjadi kekuatan dahsyat untuk mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan. Masa depan Kaligintung akan terus ditentukan oleh kemampuan warganya dalam menjaga setiap tetes air irigasi, karena dari sanalah aliran kemakmuran mereka berasal.